Koma.id- Sebuah gebrakan investigasi mendalam telah dilakukan oleh Komunitas Keamanan Siber dan Perlindungan Data, Cyberity. Kemudian mengungkapkan skandal besar yang melibatkan situs Sirekap yang dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Belakangan, situs Sirekap ditemukan melakukan kesalahan dalam input data dari 2.325 suara dari Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ketua Cyberity, Arif Kurniawan, mengungkap bahwa sistem pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id ternyata menggunakan layanan cloud yang servernya berlokasi di Republik Rakyat Cina, Perancis, dan Singapura. Lebih mengejutkan lagi, penyedia internet yang digunakan berasal dari ISP Alibaba.
Arif menyatakan bahwa kedua situs tersebut rentan terhadap serangan siber, mempertanyakan stabilitas aplikasi Sirekap yang sangat krusial terutama di tengah momentum penting seperti Pemilu. Temuan ini membawa Cyberity dan Arif untuk menegaskan bahwa kejanggalan pada sistem IT KPU sebenarnya sudah berlangsung cukup lama.
Dosen dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB), Agung Harsoyo, menilai bahwa kesalahan yang terjadi tidak dapat dianggap sepele. Menurutnya, seharusnya ada mekanisme filtering yang lebih ketat untuk memastikan keakuratan data, terutama dalam hal suara dari satu TPS yang melebihi nilai tertentu.
Skandal ini telah memicu kegemparan di masyarakat, menunjukkan urgensi perbaikan sistem yang terkait dengan proses demokrasi dan integritas pemilu di masa depan.
Sumber: